Sabtu, 18 Januari 2014

Kebesaran Allah SWT Menciptakan Mahluk Berkaki Dan Tidak Berkaki

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [QS.An Nuur:45]

Masih belum yakin kah kita dengan adanya tuhan pengatur alam semesta atau malah menjadikan hati lebih jauh lagi dari rahmat Allah SWT.

Jumat, 17 Januari 2014

Gambar-gambar Galaksi

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.[QS.Al furqan:61]

Allah SWT berfirman: "Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan." [QS. Qaaf:38]

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam [QS. Al a'raaf :54]

dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk. [QS. An Nahl:16]

Vol.127:Hikmah Dibalik Musibah

Minggu, 12 Januari 2014

Hadits 9 Imam Untuk Andriod/tablet

Assalamualaikum, saudaraku seiman, Alhamdulillah kini kitab hadits 9 imam tidk hanya bisa dinikmati dengan PC tapi diperangkat android juga memungkinkan dengan diluncurkannya aplikasi ini oleh www.girfa.com maka dengan mudahnya bisa diakses meski tidak tersambung dengan internet (offline).

Kelebihan aplikasi ini yaitu dengan adanya hadits pembanding dan terhubungnya dengan aplikasi hadits lainnya jika telah teinstal 9 aplikasi hadits lainnya

. demikian ulasan kami. Selamat belajar.

Kitab Shahih Bukhari

Kitab Shahih Bukhari merupakan kitab (buku) koleksi hadits yang disusun oleh Imam Bukhari (nama lengkap: Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah al-Ja'fai) yang hidup antara 194 hingga 256 hijriah. Koleksi hadits ini di kalangan muslim Sunni adalah salah satu dari yang terbaik karena Bukhari menggunakan kriteria yang sangat ketat dalam menyeleksi hadits. Ia menghabiskan waktu 16 tahun untuk menyusun koleksi ini dan menghasilkan 2.602 hadits dalam kitabnya (9.802 dengan perulangan).



Kitab Shahih Muslim

Al-Jami'atau biasa di kenal dengan Kitab Shahih Muslim merupakan kitab (buku) koleksi hadits yang disusun oleh Imam Muslim (nama lengkap: Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Naisaburi) yang hidup antara 202 hingga 261 hijriah. Ia merupakan murid dari Imam Bukhari. Koleksi hadits ini di kalangan muslim Sunni adalah koleksi terbaik kedua setelah Shahih Bukhari. Dari sekitar 300.000 hadits yang ia kumpulkan hanya sekitar 4000 yang telah diteliti selama hidupnya dan dapat diterima keasliannya. Shahih Muslim terbagi menjadi beberapa kitab dimana tiap kitab terdiri dari beberapa bab. Judul bab tersebut menunjukkan fiqih Imam Muslim terhadap hadits-hadits yang termuat di dalamnya. Shahih Bukhari bersama dengan kitab Shahih Muslim disebut sebagai ash-Shahihain (Dua Kitab Shahih rujukan utama).


Kitab At Tirmidzi




Jami at-Tirmidzi atau lebih dikenal dengan Sunan at-Tirmidzi adalah kitab kumpulan Hadits dalam Islam yang disusun oleh Tirmidzi. Kitab ini adalah yang terakhir di antara enam kitab rujukan utama hadits (Kutubus Sittah) sesuai dengan urutan prioritasnya. Kitab ini memuat 3891 hadits.


Kitab Sunan Abu Daud


Sunan Abu Dawud merupakan kitab koleksi hadits yang disusun oleh Imam Abu Dawud, merupakan salah satu dari Kutubut Tis'ah (sembilan kitab hadits utama di kalangan Sunni). Sunan Abu Dawud terbagi menjadi beberapa kitab dimana tiap kitab terdiri dari beberapa bab. Beberapa judul bab menunjukkan fiqih Imam Abu Dawud terhadap hadits-hadits yang termuat di dalamnya. Memuat 4590 hadits.


Kitab Sunan Ibnu Majah



Sunan ibnu Majah (Arab:سُنن ابن ماجه) adalah kitab kumpulan Hadits dalam Islam yang disusun oleh ibnu Majah. Kitab ini adalah salah satu dari enam kitab (Kutubus Sittah) yang menjadi rujukan utama bagi pemeluk Islam. Kitab ini menghimpun kurang lebih 4000 hadits yang terpisah kedalam 32 buku.


Kitab Sunan An Nasa'i



Kitab Sunan An-Nasa'i merupakan salah satu dari enam kitab hadits utama yang dianggap berada di urutan ketiga yang paling shahih setelah kitab Shahihain Bukhari-Muslim. Kitab ini disebut juga Al-Sunan Al-Sughra (Sunan yang Kecil) karena merupakan kitab ringkasan yang memuat sekitar 5270 hadits yang diseleksi dari karya aslinya yaitu Al-Sunan Al-Kubra.


Kitab Sunan Ad Darami



Sunan al-Darimi (bahasa Arab: سن الدارمي) atau Musnad al-Darimi oleh Abdullah ibn Abdul Rahman ad-Darimi (181H–255H) merupakan kumpulan Hadits yang penting, seperti Muwatta Malik dan Musnad Ahmad. Walaupun terkadang disebut sebagai Musnad kitab ini tidak diatur sesuai nama perawi seperti'Musnad'yang lain, misalnya Musnad Imam Ahmad, akan tetapi lebih dalam bentuk Sunan, dimana kandungan disusun seperti Sunan Ibnu Majah. Kitab ini memuat 3367 hadits.


Kitab Al Muwatha' Imam Malik

Al-Muwatta, Al-Muwaththa atau Muwatta Malik merupakan kitab hadits dan fiqih yang disusun oleh Imam Malik bin Anas, merupakan salah satu dari Kutubut Tis'ah (sembilan kitab hadits utama di kalangan Sunni). Imam Malik, Yaitu Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir Al-Ashbahi (93 H dan -179 H). Ia banyak tinggal di Madinah. Ia ulama Islam yang terkenal, dan pendiri mazhab Maliki. Ia dikenal mempunyai lebih dari seribu murid diantaranya yang terkenal adalah Imam Syafe'i. Selama kehidupannya, Imam Malik senantiasa memperbarui Kitab Muwaththa beliau ini, sehingga kitab ini mencerminkan pembelajaran dan pengetahuan beliau selama lebih dari empat puluh tahun. Kitab ini mengandung seribuan hadits.


Kitab Musnad Ahmad

Musnad al-Kabir atau lebih dikenal sebagai Musnad Ahmad adalah salah satu dari Sembilan Kitab hadits yang dijadikan rujukan utama umat Islam kebanyakan, terutama dari golongan Ahlus Sunnah. Kitab ini disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Yaitu Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad Adz-Dzuhli asy-Syaibani (164 H - 241 H). Seorang Syaikhul Islam, al-Imam, al-Hafizh, al-Hujjah, Pemimpin Umat Islam pada masanya. Musnad ini terbagi menjadi beberapa musnad besar yang terdiri dari beberapa musnad sahabat atau hadits sahabat. Musnad sahabat atau hadits sahabat ini kemudian memuat beberapa hadits. Di antara kutubuttis'ah, kitab ini merupakan kitab dengan jumlah hadits terbanyak yaitu 26.363 hadits.



silakan download :


link play store https://play.google.com/store/apps/developer?id=Girfa+eSuite
atau file mentahnya Kitab hadits 9 imam.apk (dalam format .zip)

Kumpulan Ceramah KH Zainuddin MZ

Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan petunjuk kepada jiwa hamba-hambanya yang bersih dan senantiasa mengampuni dosa-dosa bagi siap saja yang hendak bertaubat. Salawat kepada Rasulullah salallahu alaihi wassalam.

Posting kali ini akan saya coba kumpulkan ceramah orang yang dikenal dengan da'i sejuta umat dalam bentuk mp3, dan walaupun KH Zainuddin MZ telah wafat beberapa tahun lalu tapi ceramah beliau tetap digandrungi masyarakat. Dan tidak ada dari tiga amal yang berguna bagi anak adam salah satunya ilmu yang bermanfaat bagi manusia lainnya, Demikian dari kami, semoga bermanfaat dan bernilai ibadah disisi Allah SWT.

jangan lupakan pepatah "Ambilah baiknya tinggalkan buruknya" karena manusia tidak lepas dari sifat salah dan lupa.

silakan di download...
  1. KH. Zainuddin MZ ~ Golongan Penghuni Syurga.mp3 (3,608 KB)
  2. KH. Zainuddin MZ ~ Golongan Yang Mendapat Perlindungan Dari Allah.mp3 (3,704 KB)
  3. KH. Zainuddin MZ ~ Harta Dunia.mp3 (3,487 KB)
  4. KH. Zainuddin MZ ~ Harta, Takhta & Wanita.mp3 (3,641 KB)
  5. KH. Zainuddin MZ ~ Mari Berhaji.mp3 (3,420 KB)
  6. KH. Zainuddin MZ ~ Mencari Jodoh.mp3 (3,784 KB)
  7. KH. Zainuddin MZ ~ Nabi Ibrahim.mp3 (3,341 KB)
  8. KH. Zainuddin MZ ~ Nabi Sulaiman & Ratu Balqis.mp3 (3,638 KB)
  9. KH. Zainuddin MZ ~ Nabi Yusuf & Siti Zulaikha.mp3 (3,278 KB)
  10. KH. Zainuddin MZ ~ Neraka & Calon Penghuninya.mp3 (3,656 KB)
  11. KH. Zainuddin MZ ~ Pahala & Dosa.mp3 (3,408 KB)
  12. KH. Zainuddin MZ ~ Para Kekasih Allah.mp3 (3,254 KB)
  13. KH. Zainuddin MZ ~ Rumah Tangga.mp3 (3,492 KB)
  14. KH. Zainuddin MZ ~ Sikap Kita Terhadap Al Qur'an.mp3 (3,277 KB)
  15. KH. Zainuddin MZ ~ Syurga & Calon Penghuninya.mp3 (3,677 KB)
  16. KH. Zainuddin MZ ~ Taubat.mp3 (3,679 KB)
  17. KH. Zainuddin MZ ~ Ulama & Umarok.mp3 (4,018 KB)
  18. KH. Zainuddin MZ ~ Ulama Pewaris Nabi.mp3 (3,452 KB)
  19. KH. Zainuddin MZ ~ Umar Bin Khattab.mp3 (3,586 KB)
  20. KH. Zainuddin MZ ~ 10 Golongan Teman Setan.mp3 (18,361 KB)
  21. KH. Zainuddin MZ ~ 10 Golongan Musuh Syaitan.mp3 (3,866 KB)
  22. KH. Zainuddin MZ ~ 8 Penyakit Rohani.mp3 (3,219 KB)
  23. KH. Zainuddin MZ ~ Al Qur'an Imam Kita.mp3 (3,706 KB)
  24. KH. Zainuddin MZ ~ Arak & Judi Racun Kehidupan.mp3 (3,691 KB)
  25. KH. Zainuddin MZ ~ Bahaya Free Sex.mp3 (3,891 KB)
  26. KH. Zainuddin MZ ~ Berbakti Kepada Ibu & Bapak.mp3 (3,448 KB)
  27. KH. Zainuddin MZ ~ Bila Ajal Tiba.mp3 (3,792 KB)
  28. KH. Zainuddin MZ ~ Bila Doa Tak Terjawab.mp3 (3,674 KB)
  29. KH. Zainuddin MZ ~ Cara Mendidik Anak.mp3 (3,680 KB)
  30. KH. Zainuddin MZ ~ Ceramah.mp3 (8,093 KB)
  31. KH. Zainuddin MZ ~ Coban Hidup.mp3 (3,660 KB)
  32. KH. Zainuddin MZ ~ Dasar & Tujuan Hidup Muslimin.mp3 (3,470 KB)
  33. KH. Zainuddin MZ ~ Dusta.mp3 (3,620 KB)
  34. KH. Zainuddin MZ ~ HWT 1.mp3 (28,000 KB)
  35. KH. Zainuddin MZ ~ HWT 2.mp3"> z(28,647 KB)
  36. KH. Zainuddin MZ ~ Jaman Susah.mp3 (46,819 KB)
  37. KH. Zainuddin MZ ~ Laskar Ababil.mp3 (18,918 KB)
  38. KH. Zainuddin MZ ~ Muslim Musiman.mp3 (14,224 KB)
  39. KH. Zainuddin MZ ~ Naik Turunnya Keimanan.mp3 (11,295 KB)
  40. KH. Zainuddin MZ ~ Nuzulul Qur'an.mp3 (5,562 KB)
  41. KH. Zainuddin MZ ~ Orang-Orang Yang Dicintai Allah.mp3 (5,328 KB)
  42. KH. Zainuddin MZ ~ Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan.mp3 (12,616 KB)
  43. KH. Zainuddin MZ ~ Mentalitas Mukmin.mp3 (5,891 KB)
  44. KH. Zainuddin MZ ~ Menuju Perlindungan Allah.mp3 (5,230 KB)
  45. KH. Zainuddin MZ ~ Misi Utama Al Qur'an.mp3 (5,683 KB)
  46. KH. Zainuddin MZ ~ Mengelola Rejeki Menjadi Berkah.mp3 (2,407 KB)
  47. KH. Zainuddin MZ ~ Mengendalikan Perilaku.mp3 (5,228 KB)
  48. KH. Zainuddin MZ ~ Menghadapi Krisis (Sabar dan Istiqomah).mp3 (2,499 KB)
  49. KH. Zainuddin MZ ~ Mengobati Penyakit Zhahir dan Bathin.mp3 (5,385 KB)
  50. KH. Zainuddin MZ ~ Manisnya Iman.mp3 (5,964 KB)
  51. KH. Zainuddin MZ ~ Manusia Sebaik-baik Ciptaan.mp3 (4,698 KB)
  52. KH. Zainuddin MZ ~ Memelihara Amal.mp3 (13,854 KB)
  53. KH. Zainuddin MZ ~ Kepemimpinan Yang Sejati.mp3 (12,179 KB)
  54. KH. Zainuddin MZ ~ Kewajiban Masing Masing Suami Istri.mp3 (2,624 KB)
  55. KH. Zainuddin MZ ~ Lailatul Qadar.mp3 (5,066 KB)
  56. KH. Zainuddin MZ ~ Zakat.mp3 (5,538 KB)
  57. KH. Zainuddin MZ ~ Malam 17 Agustus.mp3 (2,276 KB)
  58. KH. Zainuddin MZ ~ Nabi Adam.mp3 (3,540 KB)
  59. KH. Zainuddin MZ ~ Sikap Kita Terhadap Al Qur'an.mp3 (3,278 KB)
  60. KH. Zainuddin MZ ~ Pengajian.mp3 (14,184 KB)
  61. KH. Zainuddin MZ ~ Kebaikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.mp3 (5,049 KB)
  62. KH. Zainuddin MZ ~ Kegalauan Orang Tua.mp3 (5,443 KB)
  63. KH. Zainuddin MZ ~ Kemiskinan.mp3 (4,725 KB)
  64. KH. Zainuddin MZ ~ Istiqomah.mp3 (5,763 KB)
  65. KH. Zainuddin MZ ~ Jihad Melawan Korupsi dan Koruptor.mp3 (1,461 KB)
  66. KH. Zainuddin MZ ~ Keadilan.mp3 (10,340 KB)
  67. KH. Zainuddin MZ ~ Idul Fitri & Hari Kemenangan.mp3 (10,187 KB)
  68. KH. Zainuddin MZ ~ Ikhlas.mp3 (5,975 KB)
  69. KH. Zainuddin MZ ~ Islam Dalam Semangat Kebangsaan.mp3 (19,684 KB)
  70. KH. Zainuddin MZ ~ Evaluasi Diri.mp3 (5,089 KB)
  71. KH. Zainuddin MZ ~ Hak-Hak Muslim.mp3 (5,268 KB)
  72. KH. Zainuddin MZ ~ Hargai Perbedaan Waktu Lebaran.mp3 (4,644 KB)
  73. KH. Zainuddin MZ ~ Betawi.mp3 (15,041 KB)
  74. KH. Zainuddin MZ ~ Budaya Mudik.mp3 (13,611 KB)
  75. KH. Zainuddin MZ ~ Bulan Ramadhan Sebagai Bulan Berbagi.mp3 (8,448 KB)
  76. KH. Zainuddin MZ ~ Tema 1.Akhirat 2. Jaman Susah 3. Keluarga Sakinah.mp3 (32,282 KB)
  77. KH. Zainuddin MZ ~ Tentang Bila Ajal Tiba side a dan b.mp3 (17,386 KB)
  78. KH. Zainuddin MZ ~ Tentang Harta Wanita 1.mp3 (8,749 KB)
  79. KH. Zainuddin MZ ~ Tentang Harta Wanita 2.mp3 (8,951 KB)
  80. KH. Zainuddin MZ ~ Tentang Puasa.mp3 (7,029 KB)
  81. KH. Zainuddin MZ ~ Akhirat bag.1.mp3 (8,220 KB)
  82. KH. Zainuddin MZ ~ Akhirat bag.2.mp3 (8,158 KB)
  83. KH. Zainuddin MZ ~ Berlaku Adil.mp3 (5,335 KB)
  84. KH. Zainuddin MZ ~ Indonesia Membaca.mp3 (4,295 KB)
  85. KH. Zainuddin MZ ~ 6 Perkara Pembatal Amal.mp3 (5,069 KB)
  86. KH. Zainuddin MZ ~ Akankah kita Berjumpa Ramadhan Kembali.mp3 (3,542 KB)
    note : unduh > tunggu 20 detik >

Jumat, 10 Januari 2014

Vol. 126 : Cara Terbaik Mencintai Rasulullah

+628524510xxxx
Alhamdulillah Buletin MUKMIN SEJATI hadir lagi, dulu sy pernah baca..Semoga buletinnya selalu eksis..

+628212229xxxx
semoga istiqomah dalam berdakwah. Amin

marji.rendi@gmail.com
untuk buletinnya sudah bagus kalau bisa untuk buletinnya di tambah tulisan arab dan artinya. karna itu juga penting buat si pembaca agar lebih mengenal al-qur'an secara tidak langsung

balasan MUKMIN SEJATI

Waalaikumsalam, saudaraku, insyaAllah usulnya kami tampung, tp kekhawatiran kami ada diantara saudara kita belum bisa menghargai dan menempatkan tulisan Al qur'an dg semestinya. Diletakan disembarang tempat. Jazakumullah khairan...semoga dirahmati Allah SWT

Senin, 06 Januari 2014

3 K Cara Mencapai Cita-cita

jika ada tiga K ini maka seseorang akan dapat mewujudkan harapannya:

  • kemauan
  • kemampuan
  • kesempatan

demikian pula dalam urusan agama, untuk melaksanakan suatu niat untuk beramal shalih atau beribadah mesti terpenuhi 3 faktor diatas untuk mencapai kesuksesan

banyak manusia mempunyai kesempatan tapi tiada kemauan dan kemampuan, demikian yang lainnya ada manusia yang mempunyai kemampuan tapi tidak diberi hidayah oleh Allah ta'ala untuk melaksanakannya.

mencari sebab-sebab untuk mencapai kemampuan, kemauan dan kesempatan itu sangat penting. Contoh; mencapai kemampuan dengan cara belajar sedikit-demi sedikit sehingga menjadi mahir dan pintar. Kemudian mencapai kemauan dengan cara menanamkan niat yang kuat seperti "dia bisa kenapa saya tidak!". Kemudian mencapai kesempatan dengan cara melihat peluang-peluang yang dapat dimasuki untuk meraih kesempatan.

seseorang ketika ingin menegakkan shalatnya lima kali sehari diperlukan kemauan dengan niat ingin shalat lima waktu, lalu melaksanakan lima waktu sesuai dengan kemampuannya baik dengan berdiri, duduk atau berbaring, lalu mesetting waktu dengan menyesuaikan pekerjaan dengan waktu-waktu shalat bukan sebaliknya, shalat menyesuaikan waktu kerja.

mengusahakan diri untuk tetap istiqamah adalah sesuatu yang amat luar biasa, oleh karenanya pembiasaan-pembiasaan sangatlah penting agar jasad terbiasa dengan keadaannya harus shalat lima waktu diawal waktu dengan berjama'ah.

Sabtu, 04 Januari 2014

Bulan Rabiul Awal : Memperingati Kelahiran Atau Wafatnya Nabi saw.



setelah ribut menyambut malam pergantian tahun masehi beberapa hari yang lalu bagi umat islam yang ikut-ikutan dengan tradisi orang kafir, sekarang umat islam akan mengadakan keributan kembali di momen bulan rabiul awal 1435 hijriyah, yaitu menyambut hari kelahiran Nabiullah Muhammad salallahu'alihi wassalam namun pada bulan rabiul awal pula Rasulullah wafat.

terjadi perselisihan diantara ulama tanggal berapakah Rasulullah lahir pada bulan rabiul awal. Dan lebih heran lagi tidak ada satu riwayat pun dari Rasulullah agar umatnya memperingati hari kelahirannya begitu pula dizaman para sahabat Nabi, tabiin, tabiut tabiin tidak pernah memperingati ultah Nabi.

apakah ini hanya tradisi yang dibuat-buat oleh umat Islam mutakhirin? Atau ada propaganda musuh Islam yang tujuannya memecah belah umat dengan mengadakan silang pendapat? Atau perbuatan para penguasa untuk menghormati Nabi?

saya rasa ini adalah intrik setan baik jin maupun manusia, dimana orang islam yang bodoh dan taklid (ikut-ikutan saja) buta disuntik otaknya dengan pemikiran bahwa dengan memperingati kelahiran Nabi maka generasi baru Islam akan tahu bahwa bulan rabiul awal adalah kelahiran Nabi salallahu alaihi wassalam.

secara sepintas memang ada kebaikannya...tapi jika dipikir lebih dalam lagi banyak hal yang telah dirusaknya didalam Islam. Coba kita perinci satu demi satu kerusakannya:

  1. Mengada-adakan peribadahan baru dalam agama (bid'ah)
  2. meniru orang kafir (memperingati ultah)
  3. berpesta-pesta dengan musik
  4. membuat perpecah belahan dalam agama
  5. membuat hari raya baru bagi umat Islam (padahal Rasulullah telah menetapkan hanya ada dua hari raya)
  6. pengkultusan Rasulullah (dengan pujian yang berlebihan

Saat Ini...



Apakah Saya Islam KTP?

Artikel ini sengaja admin (Mukmin Sejati) catut karena bernilai penting dimana persepsi masyarakat saat ini menganggap adat jika dicampur dengan agama maka akan menjadi efektif untuk trans da'wah islam. Padahal sisi pengerusakan tata cara beragama adalah besar dan mengakibatkan timbulnya ibadah-ibadah baru yang dianggap bernilai ibadah.

Namun jika suatu ibadah dikerjakan tidak dengan tuntunan yang benar dan semestinya sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw. dan sahabatnya maka itu tidak bernilai ibadah disisi Allah ta'ala. Wallahu'alam.


---silakan dibaca artikelnya---

Dasar Islam KTP! Puasa engga, solat engga!” Anda pernah mendengar ungkapan serupa di atas? Stigma Islam KTP adalah bagian dari ungkapan umum masyarakat Indonesia yang sangat populer. Lebih populer lagi setelah ada sebuah sinetron berjudul sama yang ditayangkan oleh salah satu stasiun TV Indonesia. Frasa nomina Islam KTP dibentuk dari dua unsur, yakni nomina Islam dan singkatan KTP (Kartu Tanda Penduduk).

Secara praktis, seorang Islam KTP adalah mereka yang mengaku Islam, mencantumkan Islam dalam KTP-nya (atau kartu identitas lainnya), tapi tak pernah melaksanakan salat, puasa, dan kewajiban pokok lainnya yang biasanya dikerjakan oleh seorang Muslim. Kalau dalam istilah Inggris, kita biasa menyebutnya Non-Practising Muslim –istilah yang juga dipopulerkan bintang sepakbola Perancis Zinedine Zidane dalam sebuah wawancara: “I’m a Muslim, but I don’t practise.”

Ditinjau dari sudut sosiologis, pembentukan istilah Islam KTP dalam bahasa Indonesia tentunya tidak lepas dari kewajiban seorang Warga Negara Indonesia untuk memiliki KTP yang salah satu lajur isiannya adalah Agama. Saya tidak benar-benar paham apa esensi kegunaan lajur Agama dalam kolom isian KTP. Kalau alasannya karena negara kita berazaskan Pancasila, yang salah satu silanya adalah Ketuhanan yang Maha Esa, kenapa pula lajur isian yaang selaras dengan sila lainnya tidak ada? Misalnya, untuk memenuhi kesesuaian dengan sila kedua, ada lajur isian Manusiawi/Tidak Manusiawi sebagaimana halnya lajur isian Kawin/Tidak Kawin. Atau mungkin kita perlu mengadakan lajur isian Separatis/Non-Separatis untuk menyesuaikan kewajiban sila ketiga.

Entahlah... Kita juga tak dapat memastikan apakah, kelak, istilah Islam KTP itu akan berganti dengan istilah Islam e-KTP, pascapemberlakuan aturan yang mewajibkan semua warga negara kita memiliki e-KTP, alias KTP elektronik. Atau mungkin istilahnya Islam KTP elektronik? Adalah masyarakat yang kelak akan memutuskan peralihan istilah-istilah semacam ini karena rasa bahasa kita yang senantiasa berubah seiring peralihan zaman dan peradaban. Jauh sebelum istilah Islam KTP populer, istilah Islam Abangan sudah ‘mendapat tempat’ dalam khazanah komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Pulau Jawa. Masyarakat cenderung memaknai istilah Islam Abangan dalam definisi yang sama dengan Islam KTP, yakni penganut Islam yang tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban ritual kaum Muslimin pada umumnya.

Lazimnya, istilah Islam Abangan berada dalam konteks dikotomi, sebagai antonim dari Istilah Islam Santri, untuk menyebut mereka yang senantiasa melaksanakan kewajiban-kewajiban ritual kaum Muslimin pada umumnya –practising Muslim, kalau bahasa Inggrisnya.

Pada mulanya, adalah seorang antropolog asal Amerika Serikat bernama Clifford Geertz yang mempopulerkan istilah Abangan ke seantero Indonesia dan dunia pada dekade 1960-an sampai 1970-an. Sebelumnya istilah abangan hanya dikenal dalam bahasa Jawa, dengan makna yang relatif nyaris serupa dengan makna yang kini dipahami dalam konteks bahasa Indonesia. Awalnya, kerja Geertz adalah memilah sikap politik masyarakat Jawa ke dalam dikotomi tiga kelas: Abangan, Santri, dan Priyayi dalam pemetaan sikap politik menjelang Pemilu pertama Indonesia tahun 1955. Syahdan, menurut Geertz, Abangan ialah golongan masyarakat Jawa yang cenderung akan memilih partai-partai politik yang jauh dari ideologi agama. Sementara golongan Santri, sebaliknya, akan memilih partai-partai politik berideologi agama. Adapun golongan Priyayi cenderung memilih partai-partai politik dengan ideologi nasionalisme.

Kalau kita petakan, dalam sebuah kontinum, kemungkinan sikap politik masyarakat Jawa dari ketiga golongan itu adalah seperti ini. Sumber: Kontinum Abangan-Priyayi-Santri Tentu saja, semakin lama, dikotomi ini semakin kabur –karena hanya relevan pada medio 1950-an sampai 1970-an. Buktinya dapat kita saksikan dalam Pemilu-Pemilu menjelang reformasi dan pascareformasi. Banyak partai yang digolongkan sebagai ‘Partai Nasionalis’ seperti PDI Perjuangan menjadi pilihan kaum yang tergolong santri, juga mencalonkan orang-orang yang tergolong ‘santri’ sebagai calon legislatif. Sebaliknya, partai-partai yang disebut berideologi Islam pun cenderung lebih kompromis dan mau menerima keterbukaan dalam perekrutan kader maupun calon anggota legislatif. Dalam sebuah rilis di blog PKS Piyungan, saya pernah melihat ada fitur tentang kader PKS yang nonmuslim.

Istilah Abangan, dalam penjelasan Geertz, berasal dari kata bahasa Jawa Abang yang berarti merah, sebelum maknanya bergeser. Abangan kemudian dianggap sebagai kelompok yang lebih cenderung mengikuti sistem kepercayaan lokal (adat) daripada hukum Islam ortodoks (syariah). Dalam sistem kepercayaan Abangan, terdapat sinkretisasi tradisi-tradisi Hindu, Buddha, dan animisme praIslam. Pendapat Geertz ini, dari segi linguistik, perlu mendapat catatan serius.

Pertama, Geertz mengemukakan kata Abang (merah) dalam bahasa Jawa untuk etimologi istilah Abangan. Dalam perspektif Jawa, seperti halnya dalam perspektif Sunda, warna merah tidak serta merta merujuk pada loyalitas adat. Di Keraton Kasunanan Surakarta, merah ditempatkan pada posisi selatan, berpadu dengan tembaga, sebagai simbol darah. Merah dalam pandangan Jawa, juga merupakan simbolisasi dari keberadaan seorang ibu (perempuan), sebagaimana terrefleksikan dalam warna-warna dan corak batik. Jangan-jangan opini Geertz itu memang hanya didasarkan pada pengamatannya terhadap partai-partai politik yang menurutnya dipilih kaum Abangan, yang kebetulan hampir semuanya memiliki simbol merah dominan. Kemudian, kecenderungan terhadap sistem kepercayaan lokal (adat), ada beberapa ahli yang mencatat bahwa apa yang secara mainstream dianggap adat (bentuk varian religi Islam yang hanya ada di Indonesia), seringkali merupakan bagian dari Islam sendiri di negara lain. Martin van Bruinessen mengemukakan contoh adanya kesamaan antara adat dan praktik yang dilakukan di Indonesia saat ini dengan yang dahulu dilakukan umat Islam di Mesir, misalnya ziarah kubur dan tradisi 40 harian. Dalam kejumudan opini soal etimologi Abangan ini, kita mungkin perlu melihat perspektif lain, melacak pada masa-masa munculnya istilah abang dan abangan. Merujuk kepada Kropak Ferarra yang kini tersimpan di Italia, R. Atmodarminto (2001) dan Prof. Hasanu Simon (2004) memberikan penjelasan alternatif untuk soalan ini.

Oke, seperti biasa, kita mulai pembahasan utama ini dari prequel-nya. Dalam tulisan saya sebelumnya, tentang Sunan dan Walisongo, saya sudah menceritakan beberapa perubahan komposisi anggota Tim Walisongo selepas angkatan pertama (tahun 1404-1435). Menurut Prof. Hasanu Simon, pada Walisongo angkatan ketiga (1463–1466), untuk pertama kalinya ada orang Jawa asli yang bergabung dengan Walisongo. Orang itu adalah Raden Syahid (Sunan Kalijaga), menggantikan Syaikh Subakir yang pulang ke Persia. Melongok kebiasaan pada dua angkatan Walisongo sebelumnya, agak janggal saat tiba-tiba ada ‘pola rekruitmen’ yang di luar kebiasaan. Kemungkinan, Sunan Kalijaga direkrut masuk karena tidak ada lagi ‘dropping’ ulama dari Pemerintah Ottoman di Turki. Kita akan melihat gagasan saya ini mendapat pembenaran bila kita amati, bahwa pada tahun-tahun itu (1463), telah terjadi peralihan kepemimpinan di tubuh Imperium Ottoman, pascalengsernya Muhammad I, Murad II naik tahta. Sejak masa Murad II, kebijakan Ottoman tampak bergeser dari strategi Dakwah di Asia Timur ke strategi Jihad di Eropa. Saat pergantian itu terjadi, pada kurun 1463, Ottoman sedang menghadapi sekurangnya 3-5 front perang di Eropa. Sebagaimana sudah saya gambarkan pada tulisan Sunan dan Walisongo, pada angkatan ketiga ini, tinggal tersisa dua Wali dari angkatan pertama yang sudah sepuh. Komposisi pada angkatan ini terdiri atas Sunan Ampel, Syekh Ainul Yaqin (Sunan Giri), Maulana Ahmad Jumadil Kubro, Maulana Muhammad Al-Maghribi, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang), Qasim Syarifuddin (Sunan Drajat), dan Raden Syahid (Sunan Kalijaga). Periode ketiga ini juga menandai pergantian Ketua Walisongo dari Maulana Ishaq ke Sunan Ampel. Masuknya Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang yang masih muda mengubah peta dan gaya dakwah Walisongo secara drastis. Di sisi lain, perbedaan gaya dakwah itu mulai memicu friksi di antara anggota Walisongo. Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang dianggap terlampau mengutamakan budaya, daripada mengajarkan kandungan syariah dan akidah yang lebih penting. Mereka dianggap terlampau konsentrasi kepada wayang dan bonang-gamelan yang mereka pakai sebagai media dakwah, daripada kepada kandungan isi dakwah itu sendiri. Mereka pun dinilai terlampau toleran pada budaya lokal yang dinilai penuh khurafat dan bid’ah oleh para anggota Walisongo lain yang tergolong sepuh.

Sementara di sisi lain, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang memiliki persepsi dakwah bahwa jalur budaya adalah jalur dakwah yang efektif selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Pada masa-masa tersebut Walisongo mulai terbelah dalam sikap dakwah mereka. Di satu sisi, berdiri kelompok wali-wali ortodoks yang terdiri atas Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat. Mereka kemudian disebut wali-wali futi’ah. Di sisi lain, ada kelompok para Wali yang lebih moderat dan luwes dalam dakwahnya terdiri atas Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, dan Sunan Gunung Jati. Belakangan, Sunan Kudus ikut mengembangkan cara dakwah yang luwes dengan budaya lokal. Mereka kemudian disebut wali-wali aba’ah. Ini menandai dimulainya dikotomi kelompok Islam dalam masyarakat Jawa. Aba’ah, makna harfiahnya abai. Dalam hal ini, maksudnya sebernarnya kompromis. Sementara futi’ah makna harfiahnya konsekuen.

Dalam hal ini maknanya konsisten dengan nilai-nilai asli Islam yang tidak mencampur tradisi di dalamnya Secara fonologis, masyarakat tutur Jawa agak kesulitan bila melafalkan bunyi 'ain. Lafalnya cenderung berubah menjadi ngain. Contohnya kata syari'at, dalam lafal Jawa menjadi sarengat. Maka bergeserlah lafal aba’ah dan futi’ah itu menjadi abangan dan putihan. Di kemudian hari, pada masa-masa kita ini, kita pun akhirnya mengenal istilah Islam Abangan dan Islam Putihan.

sumber: kompasiana.com

Mengajak Pemerintah mengubah libur hari ahad menjadi Jum'at

Telah lama terpikir, tapi ketika membaca berita-berita islam disalah satu situs berita islam, yaitu dinegara tetangga [MALAYSIA] diberlakukan libur hari Jum'at dan Sabtu, bukan hari ahad seperti di Indonesia. Peraturan tersebut berlaku mulai akhir tahun 2013 dan wajib bagi kantor-kantor pemerintah dan tidak diwajibkan kepada swasta.  
Sungguh luar biasa, dan merupakan suatu terobosan yang besar dan terlihat sekali bahwa pemerintah Malaysia mementingkan kebutuhan rakyatnya yang kebanyakan muslim.
Bagaimana dengan Indonesia?

Sudah sepantasnya Indonesia mengedepankan kepentingan rakyatnya yang mayoritas muslim, dengan memindahkan libur hari ahad ke hari jum'at. Untuk menghormati hari jum'at sebagai hari berkumpulnya kaum muslimin dimasjid-masjid, untuk dinasehati dimasjid-masjid dan menyambung silaturahim.
Peraturan hari ahad libur adalah peraturan yang datangnya dari orang kafir yang mana sudah tentu memihak kepada kepentingannya yaitu hari peribadahan agamanya. Jika pemerintah yang muslim mendukung aturan kafir ini dengan alasan toleransi agama, maka saya katakan pemerintah muslim tidak toleransi kepada agamanya sendiri.
Atau dengan kata lain pemerintah muslim mendukung kesesatan agama tersebut yaitu yang menyembah selain Allah ta'ala.
Apakah itu dinamakan toleransi? Dengan mengorbankan kepentingan umat muslim untuk beribadah khusyuk dihari jum'at dengan mendahulukan kepentingan orang kafir yang jumlahnya sedikit di negeri ini.

Kamis, 02 Januari 2014

Membanggakan kelompok masing-masing

salafi, JT, hisbut tahrir, NU, syiah, Muhammadiyah dll sampai 73 golongan. bangga dan meremehkan kelompok yang lain padahal Allah ta'ala memerintahkan untuk bersatu berpegang kepada tali Allah (Al qur'an dan sunnah yang shahih) jika terjadi perselisihan kembalikanlah kepada Allah dan rasulNya. janganlah bergolongan tapi katakan saya bukan golongan ini dan itu tapi saya adalah ISLAM yang berpegang dengan Al qur'an dan Hadits shahih, menjauhkan diri dari hal yang diada-adakan dalam agama, dan jangan pula mencampurnya dengan adat, karena akan merusak kemurnian agama. kembalilah kepada jalan yang lurus, yang diridhoi Allah ta'ala. yaitu jalan yang ditengah-tengah tidak mencela kaum muslimin yang lain dan merendahkannya. karena Rasulullah bersabda: seorang muslim yang baik adalah menjaga lisan dan tangannya dari muslim yang lain.

Rabu, 01 Januari 2014

Islamkah atau yahudi/nasrani

Apakah anda Yahudi atau Nasrani? Jika anda berpesta dimalam tahun baru masehi berati anda telah ikut merusak Islam dan membesarkan hati Yahudi Nasrani. Berapa banyak kemaksiatan terjadi dimalam itu mungkin bisa dikatakan hampir seluruh dunia bermaksiat.
Janganlah mau dibodohi oleh Yahudi & Nasrani, sesungguhnya mereka tertawa riang melihat pemuda-pemuda Islam mabuk dipinggir jalan berjoget tidak karuan. Perusakan mental dan menjauhkan dari Islam  adalah targetnya.
Setan berwujud manusia dengqgn bisikan iblis pengendalinya. Menebarkan jaring-jaring kemaksiatan.
Apa yang bisa ku lakukan melihat rusaknya agama ini.
Menonton saja...
Betapa sakit hati meliat kerusakan dimana-mana...
Ya. Allah...engkaulah tempat meminta perlindungan dan pertolongaan..