Sabtu, 04 Januari 2014

Mengajak Pemerintah mengubah libur hari ahad menjadi Jum'at

Telah lama terpikir, tapi ketika membaca berita-berita islam disalah satu situs berita islam, yaitu dinegara tetangga [MALAYSIA] diberlakukan libur hari Jum'at dan Sabtu, bukan hari ahad seperti di Indonesia. Peraturan tersebut berlaku mulai akhir tahun 2013 dan wajib bagi kantor-kantor pemerintah dan tidak diwajibkan kepada swasta.  
Sungguh luar biasa, dan merupakan suatu terobosan yang besar dan terlihat sekali bahwa pemerintah Malaysia mementingkan kebutuhan rakyatnya yang kebanyakan muslim.
Bagaimana dengan Indonesia?

Sudah sepantasnya Indonesia mengedepankan kepentingan rakyatnya yang mayoritas muslim, dengan memindahkan libur hari ahad ke hari jum'at. Untuk menghormati hari jum'at sebagai hari berkumpulnya kaum muslimin dimasjid-masjid, untuk dinasehati dimasjid-masjid dan menyambung silaturahim.
Peraturan hari ahad libur adalah peraturan yang datangnya dari orang kafir yang mana sudah tentu memihak kepada kepentingannya yaitu hari peribadahan agamanya. Jika pemerintah yang muslim mendukung aturan kafir ini dengan alasan toleransi agama, maka saya katakan pemerintah muslim tidak toleransi kepada agamanya sendiri.
Atau dengan kata lain pemerintah muslim mendukung kesesatan agama tersebut yaitu yang menyembah selain Allah ta'ala.
Apakah itu dinamakan toleransi? Dengan mengorbankan kepentingan umat muslim untuk beribadah khusyuk dihari jum'at dengan mendahulukan kepentingan orang kafir yang jumlahnya sedikit di negeri ini.

Tidak ada komentar: